Peristiwa Momen Rengasdenglok, Latar Belakang, dan Profilnya

Momen Rengasdengklok adalah satu diantara momen penting dibalik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Momen itu dimulai dari penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat oleh grup muda. Ke-2 nya dicuri pada 16 Agustus 1945, atau selang 2 hari sehabis Jepang menjelaskan berserah pada sekutu pada 14 Agustus 1945.

Berikut peristiwa momen Rengasdengklok sebelumnya Soekarno membacakan text proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Artikel ini disponsori oleh okeplay777 ( https://kupugacor.com )

Background momen Rengasdengklok
Momen Rengasdengklok tidak dapat dilepaskan dari keadaan Jepang yang berserah tanpa ada prasyarat pada sekutu dalam Perang Dunia II. Keadaan itu mengakibatkan area Indonesia yang awalnya ditempati Jepang merasakan vacuum of power atau kekosongan kekuasaan. Perihal ini pula yang dipandang grup muda menjadi kesempatan Indonesia buat memproklamasikan kemerdekaannya. Dikutip dari Kemdikbudristek, Momen Rengasdengklok dimulai dari tatap muka grup pemuda di Instansi Bakteriologi Pegangsaan Timur. Tatap muka diselenggarakan pada 15 Agustus 1945 yang dikepalai oleh Chaerul Saleh dan menciptakan ketetapan kalau kemerdekaan Indonesia yakni masalah penduduk Indonesia sendiri. Mereka tidak pingin kemerdekaan bangsa ini tergantung kepada pihak lain dan mengharapkan agar Soekarno dan Hatta selekasnya memproklamasikan kemerdekaan.

Paksa Soekarno selekasnya bacakan proklamasi
Ketetapan rapat di Instansi Bakteriologi Pegangsaan Timur lalu dikatakan oleh Wikana dan Darwis pada Soekarno. Mereka berbicara Soekarno jam 22.00 WIB di tempat tinggalnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Wikana setelah itu menyudutkan Soekarno selekasnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia besok harinya. Gak cuma itu, Wikana meneror Soekarno kalau bakal terjadi pertumpahan darah apabila hasrat grup muda gak tercukupi. Dengar intimidasi ini, Soekarno berang dan menentang Wikana buat membunuh dianya ketika itu . Perbincangan di antara Soekarno dan Wikana ditonton oleh grup nasionalis angkatan tua, seperti Buntaran, Achmad Subardjo, Hatta, dan Iwa Kusumasumantri. Di dalam masalah tersebut, grup muda menyudutkan Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945. Tetapi, grup tua gak ingin cepat-cepat dan memutuskan mengulas gagasan proklamasi Indonesia dalam sidang Panitia Penyiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Soekarno dicuri ke Rengasdengklok
Grup muda yang ketahui Soekarno tidak pingin didesak selanjutnya melangsungkan rapat pada 15 Agustus 1945 jam 24.00 WIB di Jalan Cikini 71, Jakarta. Rapat dikunjungi oleh muda-mudi yang awalnya datang di Instansi Bakteriologi Pegangsaan Timur. Rapat itu dikunjungi oleh Shodanco Singgih, Sukarni, Muwardi, dan Jusuf Kunto. Ketetapan rapat yakni bawa Soekarno dan Hatta ke luar kota agar mereka terlepas dari impak Jepang. Soekarno dan Hatta lalu dibawa ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 jam 04.00 WIB.

Berlangsungnya momen Rengasdengklok
Grup muda melarikan Soekarno ke rumah punya penduduk generasi Tionghoa namanya Djiaw Kie Siong. Di dalam tempat itu Soekarno selalu diyakinkan buat memproklamasikan kemerdekaan sehabis Jepang berserah pada sekutu. Grup muda jamin kalau mereka bakal menentang Jepang apa pun kemungkinannya waktu Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Sukarni sebelumnya sempat berbicara pada Soekarno kalau 15.000 pemuda memiliki senjata telah di tepi jalan dan siap-siap masuk Jakarta waktu proklamasi dibacakan. Di saat yang nyaris berbarengan, Achmad Soebardjo yang wakili grup tua bermufakat dengan Wikana dari grup muda buat melaksanakan proklamasi di Jakarta. Achmad Soebardjo lalu dibawa ke Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto dan bawa Soekarno-Hatta ke Jakarta.

Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
Setelah itu Soekarno dan Hatta dibawa ke rumah Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta sehabis dari Rengasdengklok. Di dalam tempat itu mereka siap-siap membuat text proklamasi buat menjelaskan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ikut mengikuti Soekarno yakni Sayuti Melik, Achmad Soebardjo, Sukarni, BM Diah, dan Sudiro. Berada di ruangan makan rumah Laksamana Maeda, text proklamasi diatur oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo dengan Soekarno menjadi penulis teks. Text proklamasi lalu diketik oleh Sayuti Melik dan dibawa Soekarno menjelang memproklamasikan kemerdekaan. Dikutip dari Kemdikbudristek, Soekarno selanjutnya membacakan text proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB. Dilaksanakan pengibaran Bendera Merah Putih jahitan Fatmawati oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo. Proklamasi kemerdekaan diikuti menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Leave a Comment